reedsmootasc.com -Kasus perampasan e-Toll oleh preman di Pintu Tol Bandar Selamat, Medan, menjadi perbincangan hangat setelah video aksi tersebut viral di media sosial. Dalam video itu, terlihat seorang pria menghampiri kendaraan pengendara dan dengan paksa mengambil kartu e-Toll yang digunakan untuk membayar tol. Insiden ini memicu kemarahan warganet, dan aparat kepolisian bertindak cepat menangkap dua pelaku.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan saksi, insiden tersebut terjadi pada pagi hari di pintu tol yang cukup ramai. Pelaku yang diduga merupakan preman lokal mendekati beberapa kendaraan yang hendak membayar tol dan meminta uang tunai dengan alasan e-Toll mereka bermasalah. Ketika pengendara menolak memberikan uang, pelaku dengan paksa mengambil kartu e-Toll milik pengendara.
Salah satu pengendara yang menjadi korban mengunggah video kejadian ini ke media sosial. Dalam unggahan tersebut, ia menjelaskan bahwa pelaku bahkan mengancam akan merusak kendaraan jika tidak diberi uang.
Aksi Polisi Tangkap Pelaku
Setelah video tersebut viral, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan. Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap dua orang pelaku yang diduga terlibat dalam aksi perampasan tersebut.
Kami telah mengamankan dua pelaku yang diduga kuat melakukan perampasan di Pintu Tol Bandar Selamat. Saat ini keduanya sedang menjalani pemeriksaan intensif, ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda.
Polisi juga sedang mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kejadian ini. Selain itu, pihak berwenang bekerja sama dengan pengelola tol untuk meningkatkan keamanan di area tersebut.
Pengakuan Pelaku
Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengaku melakukan aksi tersebut karena alasan ekonomi. Mereka mengklaim bahwa aksi tersebut dilakukan secara spontan untuk mendapatkan uang cepat.
Kami tidak punya niat jahat, hanya terpaksa karena kebutuhan, ujar salah satu pelaku saat diinterogasi.
Namun, polisi menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun, terutama karena melibatkan ancaman dan pemaksaan terhadap orang lain.
Reaksi Masyarakat
Video aksi perampasan ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang mengungkapkan kekhawatiran atas keamanan pengguna jalan tol, terutama di pintu tol yang biasanya dipenuhi kendaraan antre.
Beberapa komentar warganet:
- “Kalau di tol saja sudah tidak aman, bagaimana dengan jalanan biasa?”
- “Untung pelakunya cepat ditangkap. Semoga ada tindakan tegas agar tidak terulang.”
- “Kita bayar tol untuk keamanan dan kenyamanan, tapi malah diganggu preman. Ini harus jadi perhatian serius!”
Tidak sedikit pula yang meminta pihak pengelola tol untuk lebih proaktif dalam menjaga keamanan di area pintu masuk dan keluar tol.
Langkah Pencegahan
Pihak pengelola Tol Bandar Selamat berjanji untuk meningkatkan pengamanan, termasuk menambah petugas keamanan di sekitar pintu tol. Mereka juga akan memasang kamera pengawas tambahan untuk memantau aktivitas mencurigakan di area tersebut.
“Kami berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada pengguna jalan tol. Insiden ini menjadi pelajaran bagi kami untuk meningkatkan sistem keamanan, ujar seorang perwakilan pengelola tol.
Selain itu, kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa. Pengendara juga disarankan untuk tetap waspada dan tidak ragu meminta bantuan petugas tol jika menghadapi situasi mencurigakan.
Hukuman untuk Pelaku
Jika terbukti bersalah, para pelaku dapat dijerat dengan pasal tindak pidana pencurian dengan kekerasan sesuai KUHP. Hukuman maksimal yang dapat dikenakan adalah 7 tahun penjara.
Kami akan memproses kasus ini hingga tuntas untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan mencegah kejadian serupa di masa depan, tegas Kapolrestabes Medan.
Penutup
Kasus perampasan e-Toll di Pintu Tol Bandar Selamat menunjukkan pentingnya peningkatan keamanan di area publik, termasuk jalan tol yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi pengendara. Semoga langkah cepat pihak berwenang dalam menangani kasus ini dapat memberikan rasa aman kembali kepada masyarakat.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pengelola fasilitas umum maupun pengguna jalan, untuk lebih waspada dan peduli terhadap keamanan bersama.