Songkran dikenal sebagai salah satu momen paling membahagiakan bagi masyarakat Kamboja. Dirayakan setiap tahun pada pertengahan April, perayaan ini bukan hanya sekadar pesta air. Lebih dari itu, Songkran adalah simbol kebersamaan, penyucian diri, dan awal baru yang penuh harapan.
Lebih dari Sekadar Tahun Baru
Songkran adalah perayaan Tahun Baru Khmer yang berlangsung selama tiga hari, biasanya dimulai pada tanggal 13 April. Dalam tradisi Kamboja, pergantian tahun bukan hanya dihitung dari waktu, tapi juga sebagai saat penting untuk memperbaiki diri dan memohon keberkahan.
Sejak pagi hari, keluarga membersihkan rumah mereka, menyalakan dupa, dan menyiapkan makanan khas untuk diberikan ke pagoda. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan sebagai harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.
Tradisi Air yang Penuh Makna
Salah satu ciri khas Songkran adalah tradisi menyiram air. Di Kamboja, air dianggap suci dan membawa keberuntungan. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa akan saling menyiramkan air dengan ember, botol, atau bahkan pistol air. Walau terlihat seperti permainan, ritual ini memiliki makna mendalam: membersihkan jiwa dan membuang hal-hal buruk dari tahun sebelumnya.
Tak jarang, wisatawan juga ikut larut dalam kemeriahan ini. Mereka menikmati suasana ceria di jalanan sambil basah kuyup penuh tawa. Suasana seperti ini hanya bisa dirasakan saat Songkran tiba.
Hormat kepada Orang Tua dan Leluhur
Songkran juga menjadi momen untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tua dan leluhur. Dalam sebuah tradisi yang disebut “Srang Preah”, anak-anak dan cucu mencuci tangan atau kaki orang tua mereka dengan air wangi. Tradisi ini melambangkan permohonan maaf, terima kasih, dan doa agar keluarga tetap diberkahi.
Selain itu, masyarakat juga mengunjungi pagoda untuk melakukan persembahan dan doa. Mereka memercikkan air ke patung Buddha sebagai lambang penyucian dan permohonan keselamatan.
Perayaan Budaya dan Kegembiraan
Di berbagai penjuru Kamboja, Songkran dirayakan dengan festival rakyat. Ada pertunjukan musik dan tari tradisional, perlombaan tradisional, serta bazar makanan khas. Salah satu makanan favorit saat Songkran adalah nom ansom, kue ketan isi pisang yang dibungkus daun pisang.
Tidak hanya menjadi waktu libur nasional, Songkran juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Suasana hangat dan penuh tawa menyelimuti seluruh penjuru kota dan desa.
Penutup
Songkran bukan hanya sebuah festival, tetapi warisan budaya yang terus dijaga oleh masyarakat Kamboja. Dalam perayaan ini, kita bisa melihat semangat kebersamaan, rasa hormat pada tradisi, serta kebahagiaan yang dibagikan tanpa batas. Mengintip tradisi Songkran berarti menyelami nilai-nilai kehidupan yang sederhana namun begitu bermakna.
Jika kamu berkesempatan mengunjungi Kamboja saat bulan April, jangan lewatkan momen ini. Songkran adalah waktu terbaik untuk merasakan keramahan rakyat Kamboja dalam balutan tradisi yang hidup dan menggembirakan.