reedsmootasc – Ketegangan antara Hamas dan Israel semakin meningkat terkait pembebasan sandera, yang membuat kesepakatan gencatan senjata berada di ujung tanduk. Hamas mengumumkan penundaan pembebasan sandera lebih lanjut, dengan alasan bahwa Israel telah melanggar ketentuan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa gencatan senjata hanya bisa berlanjut jika Hamas terus membebaskan sandera. “Jika Hamas menghentikan pembebasan sandera, maka tidak ada gencatan senjata, dan itu berarti perang terjadi,” ujarnya dalam pertemuan di markas pertahanan Israel di Tel Aviv6. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga mengancam akan melanjutkan “pertempuran intensif” jika Hamas tidak memenuhi tenggat waktu pembebasan sandera.
Hamas, melalui juru bicaranya, Hazaem Qassem, menegaskan bahwa kelompok tersebut tidak akan tunduk pada ancaman Israel dan Amerika Serikat. “Kontak sedang berlangsung dengan negara-negara mediator untuk menyelesaikan implementasi perjanjian gencatan senjata,” ujarnya. Pemimpin Hamas di Gaza, Khalil Al Hayya, juga telah tiba di Kairo, Mesir, untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan mediator.
Mesir dan Qatar, yang berperan sebagai mediator dalam kesepakatan gencatan senjata, tengah slot kamboja meningkatkan upaya diplomasi untuk menghindari eskalasi konflik. Para mediator berusaha menegakkan implementasi penuh kesepakatan gencatan senjata, memastikan Israel mematuhi protokol kemanusiaan, serta melanjutkan pertukaran sandera Israel di Gaza dengan tahanan Palestina di Israel.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga ikut memberikan ancaman. Ia menegaskan bahwa semua sandera harus dibebaskan paling lambat Sabtu siang, jika tidak, ia akan “membiarkan kekacauan terjadi” di Gaza. Ancaman ini menambah tekanan pada Hamas untuk segera memenuhi kesepakatan pembebasan sandera.
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang telah berlangsung hampir satu bulan terancam berakhir jika Hamas gagal memenuhi tenggat waktu untuk membebaskan lebih banyak sandera. Israel telah memobilisasi pasukan cadangan sebagai langkah antisipasi kemungkinan kembalinya konflik di wilayah tersebut. Upaya diplomasi terus dilakukan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, namun situasi tetap sangat genting.